I. PENDAHULUAN
Sansevieria
merupakan tanaman tropis yang sudah lama dikenal dan dibudiyakan masyarakat
Indonesia. Pada awalnya tanaman ini banyak ditanam sebagai pagar rumah.
Jenis sansevieria yang
banyak ditanam kala itu adalah Sansevieria Trifasciata atau diekanal dengan
nama “Lidah Mertua”. Pada perkembangannya banyak ditemukan ratusan species dan
kultivar sansevieria lain yang bentuk dan warnanya sangat beragam.
II.
MENGENAL SANSEVIERIA
Sansevieria dikenal dengan banyak nama “Lidah Mertua” (Mother
in law tangoe) merupakan julukan yang kerap diberikan pada tanaman yang tak
berdahan ini. Ada juga yang menamakannya “Tanaman Pedang Pedangan” karena
daunnya runcing seperti pedang. Beberapa yang lain menyebutnya “Tanaman
Ular” (snake plant) karena pada beberapa jenis coraknya menyerupai sisik
ular.
Para
ahli biologi menjuluki tanaman sansevieria sebagai “Tanaman Perintis” karena
mampu hidup ditempat yang tidak bisa ditumbuhi tanaman lain. Sansevieria
memiliki beberapa organ yang mudah dikenali. Tumbuhan ini termasuk kedalam
jenis rerumputan, karena tangkainya yang lunak dan tidak berkayu.
Hal-hal
penting tanaman sansevieria terdiri dari :
1. Bagian Tanaman Sansevieria
a) Akar
Lazimnya tumbuhan berbiji
tunggal (monokotil), akar sansevieria berbentuk serabut. Akar berwarna putih
ini tumbuh dari bagian pangkal daun dan menyebar ke segala arah di dalam tanah.
b) Rimpang (Rhizoma)
Pada bagian pangkal tanaman sansevieria,
selain akar juga terdapat organ yang menyerupai batang. Orang menyebutnya organ
ini sebagai rimpang atau Rhizoma. Rimpang berfungsi sebagai tempat menyimpan
sari-sari makanan hasil fotosintesis. Bagian ini juga berperan dalam
perkembangbiakan. Dari permukaan ruas-ruasnya, terdapat mata tunas yang akan
tumbuh menjadi anakan-anakan baru.
c) Daun
Tanaman sansevieria mudah dikenali dari
daunnya yang tebal dan banyak mengandung air. Struktur daun seperti ini membuat
sansevieria tahan terhadap kekeringan. Daun tumbuh disekeliling batang semu di
atas permukaan tanah. Bentuk daun panjang dan meruncing pada bagian ujungnya.
d) Biji
Biji dihasilkan dari pembuahan serbuk
sari pada kepala putik. Biji memiliki peran penting dalam perkembangbiakan
tanaman.
2. Lingkungan Tumbuh
Habitat asal Sansevieria adalah gurun
pasir yang gersang atau pegunungan yang mempunyai curah hujan yang rendah atau
beriklim kering. Hampir dari semua jenis Sansevieria yang sudah dikenal saat
ini berasal dari Afrika Timur, Arab, Asia Selatan atau india Timur dan beberapa
pulau di Pasifik.
Jika diamati daerah-daerah tersebut
memiliki karakteristik yang khas, antara lain :
a) Suhu Lingkungan
Di habitat aslinya sansevieria terbiasa
dengan perbedaan suhu yang ekstrem. Pada siang hari suhu sangat tinggi dan
sebaliknya pada malam hari suhu turun drastis. Suhu optimum untuk tanaman ini
adalah sekitar 24-29 C pada siang hari dan 18-21 C pada malam hari.
b) Curah Hujan dan Kelembaban Udara
Daerah gurun yang merupakan asal
sansevieria umumnya mempunyai curah hujan rendah dengan jumlah bulan hujan
sangat singkat. Curah hujan biasanya tidak lebih rendah dari 250mm/tahun.
c) Cahaya
Semua tanaman berhijau daun membutuhkan
cahaya matahari untuk mensitesis makanan. Besarnya cahaya yang dibutuhkan oleh
tanaman dinyatakan dan intensitas cahaya dengan satuan foot cadle (fc). Sansevieria membutuhkan cahaya matahari yang cukup
(1000-10000 fc) untuk menjamin opertumbuhan yang baik.
d) Kondisi Tanah
Tanah gurun sangat porus. Butirannya
banyak mengandung pori-pori udara dan mudah sekali meloloskan air. Oleh karena
itu, akar tanaman sansevieria sangat membutuhkan tanah yang tidak terlalu
lembab dan beraerasi baik.
III. PENANAMAN SANSEVIERIA
a.
Pemilihan
Media Tanam
1.
Tanah
2.
Pasir
3.
Arang
4.
Pupuk organik
b.
Pemilihan
Pot
1.
Tanah
2.
Keramik
3.
Semen
4.
Plastik
c.
Tahapan Penanaman
IV. PERAWATAN
SANSEVIERIA
a.
Penyiraman
Penyiraman
merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan air tanaman dan mengganti kehilangan
air dari media. Besarnya kebutuhan air sangat berpengaruh oleh jenis
sansevieria, fase pertumbuhan tanaman, suhu lingkungan, kondisi pencahayaan dan
kondisi lingkungan (indoor atau outdoor).
b.
Pemupukan
Sansevieria
termasuk tanaman tahunan yang tumbuh lambat sehingga tidak membutuhkan zat hara
dalam jumlah yang banyak. Meskipun demikian, kebutuhan hara tetap harus
terpenuhi agar tanaman tumbuh optimal. Pemupukan merupakan salah satu upaya
untuk memenuhi kebutuhan unsur hara makro dan mikro.
V. PEMBIAKAN
SANSEVIERIA
a.
Pembiakan secara
generatif
1.
Sortasi
biji
2.
Penyiapan media
semai
3.
Penyiapan wadah
semai
4.
Proses penyemaian
5.
Perawatan bibit
b.
Pembiakan secara
vegetatif
1.
Pemisahan (split)
anakan
2.
Stek daun
3.
Stek pucuk
VI. MENGATASI
SERANGAN HAMA & PENYAKIT
Upaya
pencegahan terhadap serangan hama dan penyakit adalah cara yang paling
bijaksana dalam menjaga tanaman yang sehat. Menjaga sanitasi lingkungan dan
menjaga kesehatan tanaman merupakam upaya awal untuk mencegah datangnya si
perusak. Dalam tahap pengendaliannya, sebelum pestisida digunakan sebaiknya
dilakukan upaya pengendalian secara mekanisme terlebih dahulu.
Adapun hama
yang sering menyerang tanaman sansevieria antara lain siput telanjang, thrips,
ulat daun, ulat tanah, rematode, belalang, kutu wool. Sedang penyakit yang
banyak menyerang tanaman sansevieria antara lain, busuk basah, busuk rimpang,
bercak kering, bercak daun dan daun terbakar matahari.
VII. KEGUNAAN
SANSEVIERIA
Saat ini,
sansevieria dikenal baik sebagai tanaman hias yang bernilai ekonomis tinggi.
Selain sebagai tanaman hias, beberapa negara sudah membudidayakan sansevieria
sebagai tanaman penghasil serta untuk industri tekstil. Adapun kegunaan
sansevieria selain tanaman hias adalah :
a. Bahan Serat
Salah satu nama
yang diberikan kepada sansevieria adalah “bowstring
hemp” yang berarti serat yang digunakan untuk mengikat. Serat daunnya
panjang, mengkilap, kuat, elastis dan tidak mudah rapuh meskipun terkena air.
Jenis yang biasa ditanam untuk keperluan ini antara lain, Sansevieria Cylindrica “aethiopica”, Sansevieria Trifasciata “lorenti
mein liebling”.
b. Obat Tradisional
Di daerah
asalanya di Afrika, sansevieria telah lama digunakan oleh penduduk lokal
sebagai penghalau racun akibat gigitan ular dan serangga. Beberapa penyakit
yang bisa disembuhkan oleh tanaman ini adalah diabetes, ambeien dll.
c. Anti Polusi
Di dalam tiap
helai daun sansevieria terdapat senyawa aktif “pregnane glykoside” yaitu zat yang mampu menguraikan zat beracun
menjadi senyawa asam organik, gula dan beberapa senyawa asam amino. Satu
tanaman Sansevieria “lorentii” dewasa
berdaun 4-5 helai dapat menyegarkan udara dalam ruangan seluas 20 M2. (Bambang Irianto)