Menyampaikan Informasi tanpa terdistorsi

Rabu, 08 Oktober 2014

Posted by Unknown 14.36.00 1 comment
penampilan KIM Bhakti Pertiwi saat Yel-Yel dimuat di Radar Madiun
Madiun - Ingin tau berita lebih lengkap tentang LCCK bisa baca koran Radar Madiun edisi Jum'at 19 September 2014 di halaman 44. Disitu tertulis seputar LCCK yang berlangsung kemarin (Kamis, 18 September 2014). sebelum dimuat di koran Radar Madiun, sore harinya (kemarin) JTV Madiun juga sudah menayangkan liputan seputar LCCK tersebut dalam acara SSB sekitar Pk. 17.00. Nggak nyangka ya peserta LCCK jadi artis dadakan, khususnya buat KIM Bhakti Pertiwi bangga bisa tam[il di depan Bapak Walikota.(#latepost#ina.adriani@yahoo.com)

Selasa, 23 September 2014

Posted by Unknown 19.47.00 1 comment

Madiun-Lomba Cerdik Cermat Komunikatif (LCCK) bagi Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Tingkat Kota Madiun Tahun 2014 diselenggarakan dalam berbagai perlombaan. Pertama adalah Lomba Administrasi, Pembuatan Blog dan Tes Tulis bertempat di Kantor Kecamatan Taman Kota Madiun Jl. Taman Praja Madiun tanggal 16 September 2014. Di perlombaan ini ada 27 peseta KIM dari masing-masing Kelurahan. Enam regu terbaik akan dilombakan lagi diperlombaan selanjutnya bertempat di Ruang 13 Sekretariat Daerah Kota Madiun pada tanggal 18 September 2014. dengan materi perlombaan yang berbeda yaitu lomba YEL-YEL, Cerdik Cermat dan Fragmen. nantinya peserta dengan nilai tertinggi akan mewakili kota Madiun untuk maju ke tingkat Bakorwil pada tanggal 23 September 2014. 

Dan inilah hasilnya... meski KIM Bhakti Pertiwi hanya menyabet sebagai JUARA HARAPAN II dan  tidak berhasil maju ke tingkat Bakorwil, tapi setidaknya kami dari KIM Bhakti Pertiwi sudah berlomba dengan sportif. Kami sudah cukup puas dengan hasil jerih payah dari semua anggota KIM Bhakti Pertiwi yang sudah mendukung dengan begitu antusias dan semangat. Yel-Yel yang dibuat dalam kurun waktu yang singkat dan latihan yang hanya beberapa jam saja ternyata kami masih mendapat nilai di urutan ke-3 alhamdulillah, luar biasa :)
Ini dia YEL-YEL KIM BHAKTI PERTIWI

           KEMAS INFO (BHAKTI PERTIWI)
          INFORMASI (SUMBER INSPIRASI)

          Kami dari KIM.. KIM Bhakti Pertiwi
          Datang kemari.. ikut serta LCCK
          Nambangan Kidul.. tempat kami berasal
          Madiun Kota.... tempat kami berkiprah

         Informasi yang akurat disampaikan

         Usul saran dari warga dikumpulkan
         Dari warga, oleh warga, semuanya untuk warga

         BHAKTI PERTIWI (MEMBERI INFORMASI TANPA TERDISTORSI)

KIM Bhakti Pertiwi memang kalah pada sesi Cerdik Cermat dan Fragmen, tapi itu tak jadi masalah anggap saja kami kalah pengalaman ini hanya soal waktu. Menang atau kalah sudah bagian dari perlombaan.  Setidaknya kami sangat bangga karena KIM Bhakti Pertiwi berhasil mendapatkan JUARA TERBAIK I pada perlombaan Administrasi, Pembuatan Blog dan Tes Tulis di perlombaan sebelumnya.Berharap kedepannya KIM Bhakti Pertiwi bisa menoreh prestasi yang lebih baik lagi. Trimakasih buat seluruh partisipasi dan dukungan semua anggota. (ina.adriani@yahoo.com)

Selasa, 16 September 2014

Posted by Unknown 00.35.00 No comments
SUMBER : Ir. Kuncoro 
Kasubdin Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian Kota Madiun    

Madiun-Lahan pekarangan adalah sebidang tanah yang berada disekitar rumah. Umumnya tidak terlalu luas atau merupakan sisa tanah yang tidak dapat digunakan untuk dibangun rumah, dengan luas yang beragam. Pekarangan dapat berfungsi sebagai sarana rekreasi atau penyaluran hobi keluarga sekaligus cadangan kebutuhan pangan tingkat keluarga yang apabila dioptimalkan pemanfaatannya dapat menambah pendapatan keluarga.Intensifikasi budidaya merupakan metode peningkatan hasil tanpa harus menambah luas bidang/tempat budidaya dan lebih difokuskan pada penerapan kaidah budidaya untuk memaksimalkan produksi.

Pemanfaatan lahan pekarangan secara produktif dapat dilihat pada skema berikut :
PEKARANGAN SEBAGAI REKREASI DAN HOBI
-          TAMAN
-          IKAN HIAS
-          BURUNG KICAUAN
-          BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN
-          TERNAK
PEKARANGAN SEBAGAI PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI
-          BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN
-          TOGA
-          UMBI-UMBIAN
-          TANAMAN PELINDUNG PENGHASIL KAYU
-          TERNAK (AYAM, KAMBING)
-          KOLAM IKAN (LELE, NILA, DSB)
Kegiatan di pekarangan dapat terdiri dari salah satu atau dua fungsi diatas, karena pada dasarnya dua fungsi tersebut saling terkait.  Misalnya : pemeliharaan ternak, disamping merupakan penyaluran hobi, hasilnya (daging, telur, susu) dapat dikonsumsi oleh anggota keluarga atau bahkan dijual.
Pemanfaatn lahan pekarangan disesuaikan dengan keadaan dan luas pekarangan. Pekarangan dengan kondisi tanah yang keras dan tidak dapat diolah kurang mendukung pertumbuhan tanaman, sebaiknya tidak dipaksakan untuk ditanami. Lebih baik dimanfaatkan untuk usaha peternakan atau perikanan, tentu dengan mempertimbangkan sumber air yang dapat digunakan dan daya dukung yang lain.
Pembuatan kandang ternak hendaknya mempertimbangkan kondisi sekitarnya. Ternak ayam, kambing dan sapi berpotensi menimbulkan bau tidak sedap dari kotoran yang dikeluarkan. Oleh karena itu, penempatan kandang sebaiknya agak jauh dari rumah sendiri maupun rumah tetangga. Yang lebih penting lagi, kandang selalu diperhatikan kebersihannya sehingga tidak berpotensi menjadi sumber bibit penyakit. Kotoran hewan ternak yang dikelola dengan baik dapat diolah sedemikian rupa menjadi pupuk kandang dan dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah dan tanaman.
Rumah dengan lahan pekarangan yang sempit, seperti yang kebanyakan ada di kompleks perumahan di kota, lebih sulit menerapkan kaidah budidaya sebagaimana mestinya. Umumnya, sedikit lahan yang dimiliki justru sudah di semen/paving dengan berbagai alasan, sehingga tidak memnungkinkan untuk ditanami. Oleh karena itu disarankan untuk menerapkan teknologi budidaya yang banyak berkembang, salah satunya dengan sistem budidaya vertikal (vertikulur)
Pada sistem vertikultur ini, tanaman tidak langsung ditanam di tanah. Tetapi ditempatkan dalam pot atau polibag yang ditata di rak bersusun. Dari segi efisien lahan, sistem ini sangat menguntungkan karena tidak memerlukan lahan yang luas. Selain itu, kita dapat dengan bebas memodifikasi model rak seperti yang kita inginkan. Selain dengan menempatkan pot pada rak, orang juga memanfaatkan batang bambu atau paralon yang dibentuk dan dilubang sedemikian rupa sehiangga dapat diisi media tanam.
Benih yang ditanam di rak vertikultur ini umumnya jenis tanaman semusim yang secara fisik tidak terlalu tinggi. Misalnya sawi, selada, tomat, cabai, seledri, bayam, kangkung dan sebagainya. Perlakuan budidaya pada jenis tanaman pada sitem vertikultur tersebut pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan penanaman biasa. Beih tetap memerlukan perlakuan persemaian sebelum ditanam secara individu. Selanjutanya, tanaman dirawat sebagaimana mestinya, antara lain diberikan pupuk secara tepat dan berkembang dan dilakukan pengendalian bila ada hama dan penyakit yang menyerang.
Selain sistem vertikultur, kita juga dapat menerapkan budidaya tabulapot (tanaman buah dalam pot). Berbagai jenis buah-buahan dapat kita tanam dan dapat kita panen buahnya seperti bila tanaman tersebut ditanam langsung ditanah. Namun demikian, karena lingkungan hidupnya kita batasi, maka kita juga harus dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan secara rutin memberikan pupuk dan pengendalian hama dan penyakit. Hampir semua tanaman buah dapat ditanam dalam pot, tentunya dengan menyeimbangkan besar pot dengan karateristik pohon dan perakarannya. Beberapa yang digemari adalah sawo, jeruk besar, jeruk keprok, belimbing bintang. Bahkan ditempat penangkaran dan penjualan bibit tanaman, kelapa, durian dan nangka juga sudah bisa di-pot-kan.
Keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan lahan pekarangan ini antara lain, kita sendiri yang dpat langsung melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan tersebut. Kita juga dapat melakukan pengawasan langsung, dimana waktunya dapat kita atur sesuai kebutuhan dan kesempatan yang kita miliki. Khususnya untuk budidaya tanaman semusim, kita dapat menekan penggunaan pestisida berbahaya, sehingga diharapkan sayuran yang kita konsumsi bebas dari pestisida kimiawi yang berbahaya bagi kesehatan. Bila jumlah panenan yang kita peroleh melebihi pemenuhan kebutuhan keluarga, kita juga dapat menjualnya untuk menambah penghasilan. Lebih dari itu, jika ternak dan tanaman yang kita budidayakan dapat tumbuh dengan baik, maka kepuasan batin yang tidak ternilai dapat kita peroleh.

Posted by Unknown 00.23.00 No comments


I.     PENDAHULUAN
Sansevieria merupakan tanaman tropis yang sudah lama dikenal dan dibudiyakan masyarakat Indonesia. Pada awalnya tanaman ini banyak ditanam sebagai pagar rumah.
Jenis sansevieria yang banyak ditanam kala itu adalah Sansevieria Trifasciata atau diekanal dengan nama “Lidah Mertua”. Pada perkembangannya banyak ditemukan ratusan species dan kultivar sansevieria lain yang bentuk dan warnanya sangat beragam.


II.    MENGENAL SANSEVIERIA
Sansevieria dikenal dengan banyak nama “Lidah Mertua”  (Mother in law tangoe) merupakan julukan yang kerap diberikan pada tanaman yang tak berdahan ini. Ada juga yang menamakannya “Tanaman Pedang Pedangan” karena daunnya runcing seperti pedang. Beberapa yang lain menyebutnya “Tanaman Ular”  (snake plant) karena pada beberapa jenis coraknya menyerupai sisik ular.
Para ahli biologi menjuluki tanaman sansevieria sebagai “Tanaman Perintis” karena mampu hidup ditempat yang tidak bisa ditumbuhi tanaman lain. Sansevieria memiliki beberapa organ yang mudah dikenali. Tumbuhan ini termasuk kedalam jenis rerumputan, karena tangkainya yang lunak dan tidak berkayu.
Hal-hal penting tanaman sansevieria terdiri dari :
1.    Bagian Tanaman Sansevieria
a)    Akar
       Lazimnya tumbuhan berbiji tunggal (monokotil), akar sansevieria berbentuk serabut. Akar berwarna putih ini tumbuh dari bagian pangkal daun dan menyebar ke segala arah di dalam tanah.
b)    Rimpang (Rhizoma)
       Pada bagian pangkal tanaman sansevieria, selain akar juga terdapat organ yang menyerupai batang. Orang menyebutnya organ ini sebagai rimpang atau Rhizoma. Rimpang berfungsi sebagai tempat menyimpan sari-sari makanan hasil fotosintesis. Bagian ini juga berperan dalam perkembangbiakan. Dari permukaan ruas-ruasnya, terdapat mata tunas yang akan tumbuh menjadi anakan-anakan baru.
c)    Daun
       Tanaman sansevieria mudah dikenali dari daunnya yang tebal dan banyak mengandung air. Struktur daun seperti ini membuat sansevieria tahan terhadap kekeringan. Daun tumbuh disekeliling batang semu di atas permukaan tanah. Bentuk daun panjang dan meruncing pada bagian ujungnya.
d)    Biji
       Biji dihasilkan dari pembuahan serbuk sari pada kepala putik. Biji memiliki peran penting dalam perkembangbiakan tanaman.
2.    Lingkungan Tumbuh
       Habitat asal Sansevieria adalah gurun pasir yang gersang atau pegunungan yang mempunyai curah hujan yang rendah atau beriklim kering. Hampir dari semua jenis Sansevieria yang sudah dikenal saat ini berasal dari Afrika Timur, Arab, Asia Selatan atau india Timur dan beberapa pulau di Pasifik.
       Jika diamati daerah-daerah tersebut memiliki karakteristik yang khas, antara lain :
a)    Suhu Lingkungan
       Di habitat aslinya sansevieria terbiasa dengan perbedaan suhu yang ekstrem. Pada siang hari suhu sangat tinggi dan sebaliknya pada malam hari suhu turun drastis. Suhu optimum untuk tanaman ini adalah sekitar 24-29 C pada siang hari dan 18-21 C pada malam hari.
b)    Curah Hujan dan Kelembaban Udara
       Daerah gurun yang merupakan asal sansevieria umumnya mempunyai curah hujan rendah dengan jumlah bulan hujan sangat singkat. Curah hujan biasanya tidak lebih rendah dari 250mm/tahun.
c)    Cahaya
       Semua tanaman berhijau daun membutuhkan cahaya matahari untuk mensitesis makanan. Besarnya cahaya yang dibutuhkan oleh tanaman dinyatakan dan intensitas cahaya dengan satuan foot cadle (fc). Sansevieria membutuhkan cahaya matahari yang cukup (1000-10000 fc) untuk menjamin opertumbuhan yang baik.
d)    Kondisi Tanah
       Tanah gurun sangat porus. Butirannya banyak mengandung pori-pori udara dan mudah sekali meloloskan air. Oleh karena itu, akar tanaman sansevieria sangat membutuhkan tanah yang tidak terlalu lembab dan beraerasi baik.
III.   PENANAMAN SANSEVIERIA
a.      Pemilihan Media Tanam
1.      Tanah
2.      Pasir
3.      Arang
4.      Pupuk organik
b.      Pemilihan Pot
1.      Tanah
2.      Keramik
3.      Semen
4.      Plastik
c.       Tahapan Penanaman
IV.   PERAWATAN SANSEVIERIA
       a.    Penyiraman
Penyiraman merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan air tanaman dan mengganti kehilangan air dari media. Besarnya kebutuhan air sangat berpengaruh oleh jenis sansevieria, fase pertumbuhan tanaman, suhu lingkungan, kondisi pencahayaan dan kondisi lingkungan (indoor atau outdoor).
       b.    Pemupukan
       Sansevieria termasuk tanaman tahunan yang tumbuh lambat sehingga tidak membutuhkan zat hara dalam jumlah yang banyak. Meskipun demikian, kebutuhan hara tetap harus terpenuhi agar tanaman tumbuh optimal. Pemupukan merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan unsur hara makro dan mikro.
V.    PEMBIAKAN SANSEVIERIA
a.      Pembiakan secara generatif
1.      Sortasi biji
2.      Penyiapan media semai
3.      Penyiapan wadah semai
4.      Proses penyemaian
5.      Perawatan bibit
b.      Pembiakan secara vegetatif
1.      Pemisahan (split) anakan
2.      Stek daun
3.      Stek pucuk
VI.   MENGATASI SERANGAN HAMA & PENYAKIT
       Upaya pencegahan terhadap serangan hama dan penyakit adalah cara yang paling bijaksana dalam menjaga tanaman yang sehat. Menjaga sanitasi lingkungan dan menjaga kesehatan tanaman merupakam upaya awal untuk mencegah datangnya si perusak. Dalam tahap pengendaliannya, sebelum pestisida digunakan sebaiknya dilakukan upaya pengendalian secara mekanisme terlebih dahulu.
       Adapun hama yang sering menyerang tanaman sansevieria antara lain siput telanjang, thrips, ulat daun, ulat tanah, rematode, belalang, kutu wool. Sedang penyakit yang banyak menyerang tanaman sansevieria antara lain, busuk basah, busuk rimpang, bercak kering, bercak daun dan daun terbakar matahari.
VII. KEGUNAAN SANSEVIERIA
       Saat ini, sansevieria dikenal baik sebagai tanaman hias yang bernilai ekonomis tinggi. Selain sebagai tanaman hias, beberapa negara sudah membudidayakan sansevieria sebagai tanaman penghasil serta untuk industri tekstil. Adapun kegunaan sansevieria selain tanaman hias adalah :
a.    Bahan Serat
       Salah satu nama yang diberikan kepada sansevieria adalah “bowstring hemp” yang berarti serat yang digunakan untuk mengikat. Serat daunnya panjang, mengkilap, kuat, elastis dan tidak mudah rapuh meskipun terkena air. Jenis yang biasa ditanam untuk keperluan ini antara lain, Sansevieria Cylindrica “aethiopica”, Sansevieria Trifasciata “lorenti mein liebling”.
b.    Obat Tradisional
       Di daerah asalanya di Afrika, sansevieria telah lama digunakan oleh penduduk lokal sebagai penghalau racun akibat gigitan ular dan serangga. Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan oleh tanaman ini adalah diabetes, ambeien dll.
c.     Anti Polusi
       Di dalam tiap helai daun sansevieria terdapat senyawa aktif “pregnane glykoside” yaitu zat yang mampu menguraikan zat beracun menjadi senyawa asam organik, gula dan beberapa senyawa asam amino. Satu tanaman Sansevieria “lorentii” dewasa berdaun 4-5 helai dapat menyegarkan udara dalam ruangan seluas 20 M2. (Bambang Irianto)


Posted by Unknown 00.07.00 No comments
Madiun-Perubahan iklim terjadi di bumi mengakibatkan banyak dampak. Petani merugi karena tak dapat menentukan kapan pembibitan ataupun perkiraan panen termasuk serangan hama yang tak terduga. Perubahan iklim menyebabkan banyak habitat kehidupan terganggu sehingga timbul dampak penyakit endemik. Epidemi demam berdarah terjadi kapan saja karena tak jelas saat iklim pancaroba. Perubahan iklim ini disebabkan oleh pemanasan global.
Pemanasan global adalah terjadinya peningkatan suhu akibat efek rumah kaca. Efek rumah kaca terjadi akibat pemakaian energi fosil yang berlebihan sehingga gas CO2 yang terbentuk dipantulkan kembali ke bumi oleh atmosfer. Akibatnya suhu di bumi meningkat, melelehkan gunung es dan terjadi gelombang air pasang yang menenggelamkan pulau serta banjir.
Dampak semua ini kembali ke manusia dan ini akibat ulah manusia pula yang tak menyadari ramah lingkungan.

10  PRINSIP BIJAK MENYELAMATKAN BUMI
Perlakukan TANAH dengan bijak !
Bangun rumah dilahan perumahan, jangan merusak hutan, jangan mengubah lahan pertanian menjadi hunian, pabrik ataupun mal.

 



Tingkatkan KUALITAS HIDUP !
Kendalikan pertumbuhan penduduk dengan Keluarga Berencana.
Kurangi hidup boros.

  

Budayakan PRINSIP 3R !
REDUCE (kurangi penggunaan benda sekali pakai buang, seperti plastik dan tisu).
REUSE (manfaatkan air limbah menjadi air bersih).
RECYCLE (daur ulang sampah menjadi kompos).
 


Hemat AIR !
Gunakan air bersih secukupnya,
selamtkan sumber daya air, jangan biarkan air terbuang dan buat resapan air.

                

Hemat ENERGI !
Gunakan energi alam (matahari, angin, air) serta energi bio dari tanaman.
Untuk hemat energi dan biaya, gunakan lampu, kompor dan alat elektronik seperlunya.
 

Efisienkan penggunaan  
TRANSPORTASI !

Kurangi penggunaan kendaraan bermotor untuk menurunkan pencemaran gas CO2 yang memicu pemanasan global.

Kurangi CO2               
Selamatkan udara dengan tanam POHON !
Setiap rumah menanam sedikitnya 2 pohon di pekarangan atau di dalam pot agar menjadi bersih dan sejuk.

Kelola SAMPAH menjadi BERKAH !
Pisahkan sampah organik (ayuran dll) dan anorganik (plastik, dll).
Sampah organik menjadi kompos, sampah anorganik di daur ulang


Gunakan  TAS  untuk mengurangi tas plastik !
Bawa makanan dengan serbet kain atau tempat makan yang dapat dipakai lagi. Bawalah tas kain untuk belanja



Hindari pemakaian BAHAN KIMIA berlebihan !
Bahan kimia dapat mencemari tanah, air, dan udara.
Gunakan pewarna alami (kunyit, daun suji, secang, dll)
untuk menjaga kesehatan tubuh. (ina.adriani@yahoo.com)

Search