Menyampaikan Informasi tanpa terdistorsi

Selasa, 16 September 2014

Posted by Unknown 00.23.00 No comments


I.     PENDAHULUAN
Sansevieria merupakan tanaman tropis yang sudah lama dikenal dan dibudiyakan masyarakat Indonesia. Pada awalnya tanaman ini banyak ditanam sebagai pagar rumah.
Jenis sansevieria yang banyak ditanam kala itu adalah Sansevieria Trifasciata atau diekanal dengan nama “Lidah Mertua”. Pada perkembangannya banyak ditemukan ratusan species dan kultivar sansevieria lain yang bentuk dan warnanya sangat beragam.


II.    MENGENAL SANSEVIERIA
Sansevieria dikenal dengan banyak nama “Lidah Mertua”  (Mother in law tangoe) merupakan julukan yang kerap diberikan pada tanaman yang tak berdahan ini. Ada juga yang menamakannya “Tanaman Pedang Pedangan” karena daunnya runcing seperti pedang. Beberapa yang lain menyebutnya “Tanaman Ular”  (snake plant) karena pada beberapa jenis coraknya menyerupai sisik ular.
Para ahli biologi menjuluki tanaman sansevieria sebagai “Tanaman Perintis” karena mampu hidup ditempat yang tidak bisa ditumbuhi tanaman lain. Sansevieria memiliki beberapa organ yang mudah dikenali. Tumbuhan ini termasuk kedalam jenis rerumputan, karena tangkainya yang lunak dan tidak berkayu.
Hal-hal penting tanaman sansevieria terdiri dari :
1.    Bagian Tanaman Sansevieria
a)    Akar
       Lazimnya tumbuhan berbiji tunggal (monokotil), akar sansevieria berbentuk serabut. Akar berwarna putih ini tumbuh dari bagian pangkal daun dan menyebar ke segala arah di dalam tanah.
b)    Rimpang (Rhizoma)
       Pada bagian pangkal tanaman sansevieria, selain akar juga terdapat organ yang menyerupai batang. Orang menyebutnya organ ini sebagai rimpang atau Rhizoma. Rimpang berfungsi sebagai tempat menyimpan sari-sari makanan hasil fotosintesis. Bagian ini juga berperan dalam perkembangbiakan. Dari permukaan ruas-ruasnya, terdapat mata tunas yang akan tumbuh menjadi anakan-anakan baru.
c)    Daun
       Tanaman sansevieria mudah dikenali dari daunnya yang tebal dan banyak mengandung air. Struktur daun seperti ini membuat sansevieria tahan terhadap kekeringan. Daun tumbuh disekeliling batang semu di atas permukaan tanah. Bentuk daun panjang dan meruncing pada bagian ujungnya.
d)    Biji
       Biji dihasilkan dari pembuahan serbuk sari pada kepala putik. Biji memiliki peran penting dalam perkembangbiakan tanaman.
2.    Lingkungan Tumbuh
       Habitat asal Sansevieria adalah gurun pasir yang gersang atau pegunungan yang mempunyai curah hujan yang rendah atau beriklim kering. Hampir dari semua jenis Sansevieria yang sudah dikenal saat ini berasal dari Afrika Timur, Arab, Asia Selatan atau india Timur dan beberapa pulau di Pasifik.
       Jika diamati daerah-daerah tersebut memiliki karakteristik yang khas, antara lain :
a)    Suhu Lingkungan
       Di habitat aslinya sansevieria terbiasa dengan perbedaan suhu yang ekstrem. Pada siang hari suhu sangat tinggi dan sebaliknya pada malam hari suhu turun drastis. Suhu optimum untuk tanaman ini adalah sekitar 24-29 C pada siang hari dan 18-21 C pada malam hari.
b)    Curah Hujan dan Kelembaban Udara
       Daerah gurun yang merupakan asal sansevieria umumnya mempunyai curah hujan rendah dengan jumlah bulan hujan sangat singkat. Curah hujan biasanya tidak lebih rendah dari 250mm/tahun.
c)    Cahaya
       Semua tanaman berhijau daun membutuhkan cahaya matahari untuk mensitesis makanan. Besarnya cahaya yang dibutuhkan oleh tanaman dinyatakan dan intensitas cahaya dengan satuan foot cadle (fc). Sansevieria membutuhkan cahaya matahari yang cukup (1000-10000 fc) untuk menjamin opertumbuhan yang baik.
d)    Kondisi Tanah
       Tanah gurun sangat porus. Butirannya banyak mengandung pori-pori udara dan mudah sekali meloloskan air. Oleh karena itu, akar tanaman sansevieria sangat membutuhkan tanah yang tidak terlalu lembab dan beraerasi baik.
III.   PENANAMAN SANSEVIERIA
a.      Pemilihan Media Tanam
1.      Tanah
2.      Pasir
3.      Arang
4.      Pupuk organik
b.      Pemilihan Pot
1.      Tanah
2.      Keramik
3.      Semen
4.      Plastik
c.       Tahapan Penanaman
IV.   PERAWATAN SANSEVIERIA
       a.    Penyiraman
Penyiraman merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan air tanaman dan mengganti kehilangan air dari media. Besarnya kebutuhan air sangat berpengaruh oleh jenis sansevieria, fase pertumbuhan tanaman, suhu lingkungan, kondisi pencahayaan dan kondisi lingkungan (indoor atau outdoor).
       b.    Pemupukan
       Sansevieria termasuk tanaman tahunan yang tumbuh lambat sehingga tidak membutuhkan zat hara dalam jumlah yang banyak. Meskipun demikian, kebutuhan hara tetap harus terpenuhi agar tanaman tumbuh optimal. Pemupukan merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan unsur hara makro dan mikro.
V.    PEMBIAKAN SANSEVIERIA
a.      Pembiakan secara generatif
1.      Sortasi biji
2.      Penyiapan media semai
3.      Penyiapan wadah semai
4.      Proses penyemaian
5.      Perawatan bibit
b.      Pembiakan secara vegetatif
1.      Pemisahan (split) anakan
2.      Stek daun
3.      Stek pucuk
VI.   MENGATASI SERANGAN HAMA & PENYAKIT
       Upaya pencegahan terhadap serangan hama dan penyakit adalah cara yang paling bijaksana dalam menjaga tanaman yang sehat. Menjaga sanitasi lingkungan dan menjaga kesehatan tanaman merupakam upaya awal untuk mencegah datangnya si perusak. Dalam tahap pengendaliannya, sebelum pestisida digunakan sebaiknya dilakukan upaya pengendalian secara mekanisme terlebih dahulu.
       Adapun hama yang sering menyerang tanaman sansevieria antara lain siput telanjang, thrips, ulat daun, ulat tanah, rematode, belalang, kutu wool. Sedang penyakit yang banyak menyerang tanaman sansevieria antara lain, busuk basah, busuk rimpang, bercak kering, bercak daun dan daun terbakar matahari.
VII. KEGUNAAN SANSEVIERIA
       Saat ini, sansevieria dikenal baik sebagai tanaman hias yang bernilai ekonomis tinggi. Selain sebagai tanaman hias, beberapa negara sudah membudidayakan sansevieria sebagai tanaman penghasil serta untuk industri tekstil. Adapun kegunaan sansevieria selain tanaman hias adalah :
a.    Bahan Serat
       Salah satu nama yang diberikan kepada sansevieria adalah “bowstring hemp” yang berarti serat yang digunakan untuk mengikat. Serat daunnya panjang, mengkilap, kuat, elastis dan tidak mudah rapuh meskipun terkena air. Jenis yang biasa ditanam untuk keperluan ini antara lain, Sansevieria Cylindrica “aethiopica”, Sansevieria Trifasciata “lorenti mein liebling”.
b.    Obat Tradisional
       Di daerah asalanya di Afrika, sansevieria telah lama digunakan oleh penduduk lokal sebagai penghalau racun akibat gigitan ular dan serangga. Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan oleh tanaman ini adalah diabetes, ambeien dll.
c.     Anti Polusi
       Di dalam tiap helai daun sansevieria terdapat senyawa aktif “pregnane glykoside” yaitu zat yang mampu menguraikan zat beracun menjadi senyawa asam organik, gula dan beberapa senyawa asam amino. Satu tanaman Sansevieria “lorentii” dewasa berdaun 4-5 helai dapat menyegarkan udara dalam ruangan seluas 20 M2. (Bambang Irianto)


0 komentar:

Posting Komentar

Search