Menyampaikan Informasi tanpa terdistorsi

Senin, 25 April 2016

Posted by Unknown in | 00.45.00 No comments
Dalam rangka HUT JTV Madiun yg ke-8, tahun ini pihak JTV Madiun menggelar beberapa acara maupun perlombaan. Setelah sebelumnya sukses dalam Pemilihan Puteri Hijaber Madiun, kali ini JTV Madiun kembali bekerjasama dengan Pemerintah Kota Madiun menggelar Newscaster Competition yang diselenggarakan hari Sabtu, 23 April 2016 bertempat di Atrium Suncity Mall Jl. S.Parman Madiun.

Lomba ini dibagi menjadi dua kategori, kategori A untuk tingkat SMP/SMA dan ketegori B untuk tingkat Mahasiswa/Umum. Setiap anggota KIM diwajibkan mengikuti kompetisi ini dengan mewakilkan satu anggotanya. Selain untuk bertisipasi, diharapkan anggota KIM mampu mengaplikasikan apa yang telah didapat dari Pelatihan yang diberikan sebelumnya.

Kompetisi ini sendiri mendapat antusias yang sangat luar biasa, terbukti dari jumlah peserta yang sangat banyak. Tidak hanya berasal dari Madiun saja, ada dari Magetan, Ponorogo, bahkan Surabaya dan Malang. Juri dari Newscaster Competition ini adalah wajah-wajah lama dalam dunia pertelivisian, yaitu Mas Iman, Mbak Lista dan Mas Rindu dari JTV Madiun. Masing-masing peserta diwajibkan membawakan dua materi berita dengan dua tema/dua karakter yang berbeda. Penilaian dari kompetisi ini adalah intonasi, kejelasan dan jeda pengucapan, penampilan dan mimik muka.


Untuk kategori B sendiri diikuti oleh 72 pserta, tadinya kami brfikir bahwa nggota KIM akan dilombakan dalam kategori tersendiri. Namun ternyata tergabung dalam satu kategori yang sama dengan Mahasiswa/Umum. Dalam kesempatan kali ini KIM Bhakti Pertiwi mengirimkan dua orang dari anggotanya untuk berpartisipasi. Mendapat nomor urut pesrta 65 dan 68 dari 72 peserta yang kebanyakan Mahasiswa awalnya memang membuat pesimis, tapi setidaknya kita bisa ambil pengalamannya.





Diujung rasa pesimis kami, Alhamdulillah ternyata salah satu dari perwakilan KIM Bhakti Pertiwi juga perwakilan dari KIM Larasati Kanigoro masuk 10 besar, yang selanjutnya akan dilombakan kembali untuk diambil juara 5 besar. Berbeda dengan perlombaan sebelumnya sebegai Presenter, kali ini yang dilombakan sebagai Reporter. Berdasarkan undian materi yang didapat dalam waktu kurang dari 10 menit, para Finalis 10 besar satu persatu-satu berlaga menjadi seorang Reporter handal.


Finally,,, alhamdulillah perwakilan KIM Bhakti pertiwi masuk sebagai juara. Meski hanya Harapan 1, tapi prestasi ini sangat membanggakan. Mengingat kompetitornya rata-rata setingkat Mahasiswa yang memang sudah memiliki latar belakang dibildang jurnalis dan sudah berpengalaman.







Jumat, 22 April 2016

Posted by Unknown in | 07.43.00 No comments
Kader Posyandu Lansia Ratu Galis Kel. Namb.Kidul
Hari Kartini 21 April 2016 kali ini bersamaan dengan kegiatan rutin Posyandu Lansia Ratu Galis RW X-XI Kelurahan Nambangan Kidul. Memanfaatkan moment tersebut, Anggota KIM Bhakti Pertiwi yang juga sebagai Kader Posyandu ikut meramaikan Hari Kartini dengan memakai kostum tradisional. Adapun sebelum acara posyandu dimulai, terlebih dahulu diadakan upacara kecil dimana didalamnya semua anggota posyandu dan kader menyanyikan Lagu Ibu Kita Kartini.




Ibu-ibu menyanyikan
Lagu Ibu Kita Kartini
Tidak hanya itu saja , spesial di Hari Kartini ini KIM Bhakti Pertiwi bagi-bagi bingkisan kepada para kader Posyandu Lansia sebagai rasa terimakasih kepada ibu-ibu yang selalu aktif berpartisipasi dan membantu pelaksanaan kegiatan Posyandu Lansia setiap bulannya. Tentu tidak hanya para kader saja yang berbahagia karena seluruh anggota posyandu juga berkesempatan mendapatkan dorprize.
Suasana Posyandu Lansia Ratu Galis





Moment ini dirasa pas karena para kader seluruhnya adalah para wanita. Sama seperti cita-cita ibu kartini memperjuangkan hak-hak wanita Indonesia sehingga wanita sekarang ini bisa terus aktif berpartisipasi dalam segala kegiatan yang bermanfaat.
Para Kader Posyandumendapatkan Bingkisan

Posted by Unknown in | 02.43.00 No comments
Pemerintah Kota Madiun kembali bekerjasama dengan JTV Madiun unttuk memberikan bekal tambahan ilmu dan wawasan kepada anggota KIM Madiun. Rabu 20 April 2016, bertempat di Ruang 13 Kantor Pemerintahan Kota Madiun masing-masing dari dua orang perwakilan KIM diberi kesempatan mengikuti pelatihan dalam bidang jurnalistik. Setelah beberapa kali mendapat pelatihan tentang pembuatan blog, kali ini diharapkan anggota KIM bisa lebih luas lagi dalam pengembangan Blog. Selain tentang penulisan sebuah berita, Pelatihan ini lebih difokuskan pada presenter dan jurnalis televisi. Sebagai pembawa berita diharuskan mampu menyampaikan isi berita kepada masyarakat secara jelas, benar dan akurat. Pelatihan ini sendiri dibimbing langsung oleh orang-orang yang berpengalaman dibidangnya yaitu Mas Rindu Dwi Kartiko selaku produser JTV Madiun dan Mbak Lista Mutia Sari selaku presenter JTV Madiun.



Pada kesempatan kali ini anggota KIM mendapat pelajaran bagaimana cara menulis berita yang baik dan benar baik untuk media televisi maupun media cetak oleh Mas Rindu. Dilanjut dengan materi mengenai presenter dan reporter oleh Mbak Lista. Tidak hanya itu saja, dalam pelatihan ini anggota KIM diberi kesempatan untuk praktek secara langsung bagaimana menjadi seorang pembaca berita lengkap dengan segala fasilitas layaknya didalam studio TV. dan yang lebih menarik dibuka sesi tanya jawab berhadiah. kedepannya diharapkan masih akan ada pelatihan-pelatihan berkelanjutan, mengingat bahwa dunia jurnalistik ini sangat luas. Pihak JTV Madiun juga memberi kesempatan yang terbuka bagi para anggota KIM yang inign belajar langsung dikantor JTV Madiun.

Sabtu, 16 April 2016

Posted by Unknown in | 00.18.00 No comments
Final LCCK tingkat Kota Madiun yang bertempat di halaman Kantor Kecamatan Taman Kamis, 14 April 2016 kemarin membuahkan hasil yang manis bagi KIM Bhakti Pertiwi. Dalam kesempatan kali ini KIM Bhakti Pertiwi kembali meraih Juara Tiga LCCK tingkat Kota Madiun. Mengingat persiapan yang sangat singkat dan mendesak hasil ini sudah membuat kami bangga.


Unsur penilaian dalam Final kali ini masih sama dengan Final LCCK tahuin sebelumnya, dibagi dalam tiga babak penilaian yaitu yel-yel, cerdas cermat dan fragmen. Pemenang terbaik dalam Final kali ini akan mewakili kota Madiun dalam LCCK Tinggat Bakorwil 

Mengusung Tema Madiun Menuju Kota Kreatif, dalam final LCCK tahun ini benar-benar memberikan nuansa yang berbeda. Seluruh panitia maupun peserta yang terlibat diwajibkan mengenakan kostum tradisional. Meski Cuaca cukup panas namun seluruh peserta begitu antusias memberikan penampilan yang terbaik.

Dalam Final tersebut juga dihadiri langsung Walikota Kota Madiun Bapak H. Bambang Irianto dan dimeriahkan hiburan oleh Pelawak kondang Topan dkk sebelum akhirnya dewan juri mengumumkan pemenangnya.

















Meskipun nilai terbaik masih diraih KIM Citra Taruna Kenanga, tapi ini tidak membuat kami berkecil hati. Kami sangat berterimakasih kepada seluruh anggota yang telah berkenan berpastisipasi dalam kegiatan lomba tersebut sehingga KIM Bhakti Pertiwi masih dipercaya masuk Tiga Terbaik. selamat berjuang di Tingkat Bakorwil untuk KIM Citra Taruna Kenanga. :)

Kamis, 14 April 2016

Posted by Unknown in | 03.40.00 No comments
Dalam LCCK Tingkat Kota Madiun tahun 2016 kali ini KIM Bhakti Pertiwi kembali meraih prestasi juara tiga seleksi Administrasi dan Lomba Blog Selasa, 12 April 2016. Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun, dimana 23 dari 27 KIM Kota Madiun yang mengikuti lomba ini akan dipilih lima terbaik.  Dalam seleksi tahap pertama LCCK tahun ini, ada sedikit perbedaan terutama dalam penilaian Lomba Blog. Dimana dalam lomba Blog kali ini, masing-masing perwakilan dari KIM diharapkan untuk mempresentasikan isi dari Blog yang telah dikelola. berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya fokus pada Postingan Blog.

Perkembangan teknologi internet yang semakin luar biasa ini, memang harus benar-benar dimanfaatkan terutama untuk berbagi informasi maupun menjual potensi daerah setempat. terbukti dalam Lomba Blog kali ini, dalam tiap presentasinya terlihat seluruh anggota KIM begitu kreatif mengelola Blog-nya.

KIM Citra Taruna Kenanga dari Kelurahan Winongo meraih skor tertinggi dengan total nilai 742, disusul KIM Larasati dari Kelurahan Kanigoro dengan total 712, kemudian KIM Bhakti Pertiwi Kelurahan Nambangan Kidul dengan total nilai 607. Urutan berikutnya KIM Anyelir Kelurahan Kejuron dengan total nilai 569 dan yang terakhir dari KIM Delima Kelurahan Demangan dengan total nilai 554.  Seluruh total nilai tersebut adalah akumulasi dari nilai Administrasi dan presentasi Blog. Lima KIM terbaik ini selanjutnya akan diseleksi kembali dalam final LCCK tingkat Kota Madiun tanggal 14 April 2016. (ina.adriani@yahoo.com)




Selasa, 12 April 2016

Posted by Unknown in | 23.20.00 2 comments
Madiun merupakan suatu wilayah yang dirintis oleh Ki Panembahan Ronggo Jumeno atau biasa disebut Ki Ageng Ronggo. Asal kata Madiun dapat diartikan dari kata "medi" (hantu) dan "ayun-ayun" (berayunan), maksudnya adalah bahwa ketika Ronggo Jumeno melakukan "Babat tanah Madiun" terjadi banyak hantu yang berkeliaran. Penjelasan kedua karena nama keris yang dimiliki oleh Ronggo Jumeno bernama keris Tundhung Medhiun. Pada mulanya bukan dinamakan Madiun, tetapi Wonoasri.
Sejak awal Madiun merupakan sebuah wilayah di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram. Dalam perjalanan sejarah Mataram, Madiun memang sangat strategis mengingat wilayahnya terletak di tengah-tengah perbatasan dengan Kerajaan Kadiri (Daha). Oleh karena itu pada masa pemerintahan Mataram banyak pemberontak-pemberontak kerajaan Mataram yang membangun basis kekuatan di Madiun. Seperti munculnya tokoh Retno Dumilah.
Beberapa peninggalan Kadipaten Madiun salah satunya dapat dilihat di Kelurahan Kuncen, di mana terdapat makam Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno, Patih Wonosari selain makam para Bupati Madiun, Masjid Tertua di Madiun yaitu Masjid Nur Hidayatullah, artefak-artefak disekeliling masjid, serta sendang (tempat pemandian) keramat.

Kota Madiun dahulu merupakan pusat dari Karesidenan Madiun, yang meliputi wilayah Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Pacitan. Meski berada di wilayah Jawa Timur, secara budaya Madiun lebih dekat ke budaya Jawa Tengahan (Mataraman atau Solo-Yogya), karena Madiun lama berada di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram.
Secara geografis Kota Madiun terletak pada 111° BT - 112° BT dan 7° LS - 8° LS dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Geger di sebelah selatan , sebelah timur dengan Kecamatan Wungu, dan sebelah barat dengan Kabupaten Magetan. Kota Madiun hampir berbatasan sepenuhnya dengan Kabupaten Madiun, serta dengan Kabupaten Magetan di sebelah Barat. Bengawan Madiun mengalir di kota ini, merupakan salah satu anak sungai terbesar Bengawan Solo.
Kota Madiun terletak pada daratan dengan ketinggian 63 meter hingga 67 meter dari permukaan air laut. Daratan dengan ketinggian 63 meter dari permukaan air laut terletak di tengah, sedangkan daratan dengan ketinggian 67 meter dari permukaan air laut terletak di sebelah di selatan. Rentang temperatur udara antara 20 °C hingga 35 °C. Rata-rata curah hujan Kota Madiun turun dari 210 mm pada tahun 2006 menjadi 162 mm pada tahun 2007. Rata-rata curah hujan tinggi terjadi pada bulan-bulan di awal tahun dan akhir tahun, sedangkan rata-rata curah hujan rendah terjadi pada pertengahan tahun.


MADIUN terkenal sebagai kota brem.  Brem adalah makanan ringan yang dibuat dari tape ketan.  Entah sejak kapan brem diproduksi di kota Madiun sehingga menjadi trademarknya kota di Jawa Timur ini. Makanan kedua yang cukup terkenal di Madiun adalah nasi pecel.  Bisa dipastikan setiap orang Madiun pasti makan pecel.  Mereka juga akan semangat sekali menunjukkan di mana letak warung penjual nasi pecel yang enak jika ditanya. Warung pecel bukan saja tempat buat mengenyangkan perut, tapi juga tempat melakukan katarsis mengenang kota Madiun. Di manapun orang Madiun mencari nafkah, ketika pulang kampung bila tidak ke warung pecel rasanya belum lengkap. Jiwa terasa belum tercuci.  Makan pecel di warung pecel seakan obat mujarap untuk menghilangkan penat dan lelah.  Begitu saat untuk meninggalkan kembali kota Madiun, bagi orang Madiun akan terasa segar kembali dan dengan semangat baru setelah menyantap nasi pecel di warung pecel favoritnya.

Pendapatan Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2006 tercatat sebesar Rp 937 miliar, sedangkan atas Harga Bsebesar Rp 1,687 triliun. Dengan jumlah penduduk mencapai 198.745 jiwa (per 2006), pendapatan per kapita rata-rata mencapai Rp 8,4 juta per tahun jika didasari PDRB atas Harga Berlaku.
Kekuatan anggaran pemerintah kota madiun (APBD) pada 2007 mencapai Rp 854 miliar, di mana Rp 87 miliar untuk belanja publik. Kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk,
Posisinya yang cukup strategis menjadikan Madiun berada di jalur utama Surabaya-Yogyakarta. Kota ini juga menjadi persimpangan jalur menuju Ponorogo dan Pacitan ke arah selatan. Akan direncanakan oleh pemerintah Jawa Timur untuk membangun jalan bebas hambatan dari Kota Surakarta (Tanpa lewat Kota Sragen dan Ngawi) lurus ke barat laut sampai Maospati, Magetan kemudian di teruskan sampai Kota Madiun dan di teruskan lurus ke timur laut melewati Kota Nganjuk sampai di Waru, Sidoarjo (Berhubung dengan Tol Surabaya-Gempol), hal ini bertujuan untuk membangun Kota Madiun sebagai kota metropolitan atau kota singgah yang diharapkan dapat membantu permasalahan Kota Surabaya. Oleh karena itu, Kota Madiun ditetapkan sebagai wilayah hinterland atau pusat ekonomi untuk daerah sekitarnya dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (Perda No 6/2007).
Selama periode 2003-2008, sektor-sektor primer mengalami penaikan dari 2,61% menjadi 3,18%. Sektor sekunder (industri) juga mengalami penaikan dari 40% menuju 59%. Sektor tersier meningkat dari 57,32% menjadi 58,45%, yang semakin menegaskan arah pertumbuhan Kota Madiun sebagai pusat perdagangan untuk daerah Jawa TimurSebagai pusat perekonomian Jatim sebelah barat, angkutan antarkota dilayani oleh Bus dan kereta api. Angkutan bus dilayani di Terminal Purboyo dan Terminal Te'an. Madiun dilintasi jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa. Stasiun Madiun merupakan stasiun terbesar ketiga di kawasan Jawa Timur setelah stasiun Surabaya Kota dan Malang Kota Lama sekaligus stasiun tertua ketiga juga, dan terdapat pusat industri kereta api Indonesia (PT INKA).
Persentase penduduk miskin di Kota Madiun jauh lebih rendah dibandingkan dengan persentase penduduk miskin di Jawa Timur Sejak terjadi penurunan persentase penduduk miskin pada tahun 2004 di Kota Madiun yaitu dari 7,9 menjadi 7,1 selanjutnya pada tahun-tahun berikutnya persentase penduduk miskin selalu mengalami penurunan seperti yang diharapkan oleh pemerintah. Tahun 2005 penduduk miskin Kota Madiun turun 2,74 persen dari tahun 2004 disaat penduduk miskin di Jawa Timur naik sebesar 3,44 persen. Kemudian turun secara sangat signifikan pada tahun 2006 menjadi 6,32 dan       tahun 2007 menjadi 5,49 persen.
Pada 2007, jumlah penduduk Kota Madiun mengalami pertumbuhan rata-rata sebanyak 5 persen. Jumlah penduduk berdasarkan usia cukup dinamis. Usia di bawah 15 tahun, jumlah penduduk laki-laki lebih tinggi dari jumlah perempuan, tetapi untuk usia antara 15 sampai 19 lebih banyak perempuan. Demikian juga untuk usia 50 tahun ke atas, jumlah perempuan jauh lebih besar dari pada jumlah laki-laki.
Dalam periode 2003-2007, rata-rata lama sekolah di Madiun mencapai 9,5 sampai 10,32 tahun atau sampai kelas 10 (setingkat SLTP). Masih jauh dari kebutuhan SDM untuk mendukung pertumbuhan sebuah kota yang berbasis sektor jasa dan perdagangan. Namun, angka tersebut jauh di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur yang mencapai 6,5 sampai 7,06 tahun.
Kota Madiun juga merupakan pelestari budaya tradisional, yaitu pencak silat. Di mana merupakan salah satu kekayaan seni beladiri di Indonesia. Bentuk-bentuk pelestarian itu seperti masih adanya berbagai organisasi pencak silat yang asli Madiun seperti Setia Hati yang merupakan salah satu perguruan pencak silat tertua di Indonesia yang turut membentuk alur aliran pencak silat di Indonesia,Setia Hati Terate yang dapat dikatakan sebagai organisasi pencak silat terbesar di Indonesia yang turut membidani lahirnya IPSI (termasuk 10 perguruan historis IPSI bersama Setia Hati Organisasi - Semarang), Setia Hati Tattuhu Tekad, Setia Hati Tunas Muda Winongo, Pencak Silat & Tenaga Dalam " Persaudaraan Rasa Tunggal ", Perguruan Pencak Silat-Beladiri Tangan Kosong (PPS Betako) Merpati Putih, OCC Pangastuti, Ki Ageng Pandan Alas, IKSPI Kera Sakti, Perisai Diri dan Persati

Pemerintah kota madiun sesuai visi dan misinya yaitu menuju kota madiun yang maju dan sejahtera juga senatiasa memprogramkan kegiatan-kegiatan yang menjunjung dan melestarikan budaya yang merupakan kekayaan local yang adiluhung. Hal ini sesuai dengan program pekerintah yang menjadikan kota madiun menuju kota kreatif. Beberapa kegiatan diberikan fasilitas dan mendukung kegiatan budaya khususnya disektor kesenian antara lain, adanya tempat/panggung terbuka dialun-alun madiun dan pada saat CFD, sehingga setiap komunitas yang ada di kota madiun bisa menyampaikan dan menampilkan kemampuannya dibidang seni, baik seni tradisional seperti, ludruk, ketoprak, seni trari tradisional, wayang orang maupun dibidang seni modern. Selain itu pemerintah kota madiun juga memberikan dan mengalokasikan dana serta memfasilitasi dibidang pendidikan khususnya bagi pelajar memiliki potensi dibdiang seni dalang, warangggono dan tari tari tradisional. Selain itu Madiun sendiri memiliki banyak julukan, diantaranya

  • Kota Brem
  • Dikarenakanan makanan Brem merupakan makanan khas Madiun yang telah dikenal masyarakat luas.
  • Kota Pecel
  • Madiun mendapat julukan kota pecel karena mempunyai makanan Nasi pecel makanan khas yang bergizi untuk kesehatan
  • Kota Sastra
  • Kota Sastra juga menjadi julukan Kota Madiun karena para pelajar di sini sangat pintar berprestasi di bidang sastra.
  • Kota Sepur (Kota Kereta Api)
  • Madiun dikenal kota sepur atau kota kereta api, hal ini dibuktikan dulu Madiun merupakan arus lalu lintas kereta api yang ramai.
  • Kota Pelajar
  • Kota Pelajar ini juga menjadi julukan kota Madiun karena banyak pelajar dari luar kota yang belajar di Kota Madiun sehingga menimbulkan kota Madiun kepadatan pelajar.
  • Kota Budaya.
  • Kota Madiun merupakan kota pewarisan budaya yaitu Budaya Pencak Silat Setia Hati.
  • Kota Gadis (Perdagangan, Pendidikan dan Industri)
  • Kota Madiun merupakan kota industri yaitu Industri Kereta Api dan Industri Gamping.
  • dari beberapa julukan tersebut memang sudah saatnya Kota Madiun maju menjadi kota kreatif.


Search