Sekilas Mengenai Plastik PE
Plastik PE atau Polyethylene merupakan salah satu jenis plastik yang paling umum dan paling banyak digunakan dalam berbagai keperluan manusia hingga jaman modern ini. Jenis plastik ini termasuk dalam kategori material yang murah, tahan lama serta tahan terhadap bahan kimia. Kelebihan lain dari jenis plastik ini adalah mudah untuk diproses, tahan terhadap gesekan sehingga tidak mudah aus, tingkat penyerapan airnya mendekati nol serta merupakan material yang sangat baik untuk isolasi kabel listrik. Pada dasarnya plastik PE diklasifikasikan berdasarkan tingkat kepadatannya; dalam hal ini plastik PE dibagi menjadi 2 yaitu: – LDPE (Low Density Polyethylene) – HDPE (High Density Polyethylene) Perbedaan utama dari kedua jenis plastik PE di atas terletak pada kemampuannya untuk menahan beban, daya tahannya terhadap panas dan bahan kimia serta tingkat kekakuan atau ketebalannya. Intinya, semakin tinggi tingkat kepadatan plastik tersebut maka daya tahan terhadap panas makin tinggi serta plastik menjadi makin kaku, keras dan kuat, serta tidak mudah untuk ditembus. Sepintas Mengenai Sejarah Plastik PE Seperti telah disebutkan di atas, plastik PE dibagi menjadi 2 yaitu LDPE dan HDPE. Mari kita tengok kilasan sejarah ditemukannya kedua jenis plastik PE tersebut. 1. Plastik LDPE (Low Density Polyethylene) Plastik LDPE terbuat dari minyak mentah. Jenis ini ditemukan secara tidak sengaja oleh 2 ilmuwan asal Inggris yang dipekerjakan oleh ICI (Imperial Chemical Industries) yaitu Reginald Gibson and Eric Fawcett pada tahun 1933. Mereka sedang mereaksikan ethylene dengan benzaldehyde dengan tekanan tinggi yang menghasilkan semacam lilin padat berwarna putih yang dapat dilelehkan dan dibuat menjadi benang. Material hasil percobaan tersebut kemudian diberi nama polyethylene. Setelah penemuan tersebut, mulai banyak perusahaan yang mendapatkan lisensi bahan tersebut dan membuat LDPE mereka sendiri. Plastik tipis seperti kantong sampah atau pembungkus kue dibuat dari plastik LDPE. Selain itu, LDPE juga digunakan dalam pembuatan botol-botol minuman, plastik pelapis kabel, wadah makanan maupun berbagai peralatan laboratorium. Plastik LDPE dapat di daur ulang, tetapi produk daur ulang yang dihasilkan akan mengalami penurunan mutu dan kualitas. 2. Plastik HDPE (High Density Polyethylene) Plastik PE yang satu ini baru ditemukan sekitar tahun 1951 oleh 2 orang ilmuwan yang bernama Paul Hogan dan Robert Banks. Mereka mulai melakukan percobaan dan menemukan kristal polypropylene melalui percobaan menggunakan bensin yang memiliki kandungan gas oktan tinggi. Dari percobaan tersebut, kedua ilmuwan tadi menemukan cara untuk memproduksi kristal polyethylene dan plastik HDPE. Pada dasarnya, plastik yang terbuat dari bensin ini merupakan jenis yang lebih kuat dari jenis LDPE. Faktanya, plastik HDPE biasanya digunakan pada produk-produk berukuran besar karena sifatnya yang kuat dan tahan lama. Salah satu produk pertama yang dibuat dari plastik HDPE adalah hulahop. Contoh produk yang menggunakan plastik HDPE antara lain meja dan kursi lipat plastik, wadah penyimpanan makanan, lemari berlaci plastik, industri otomotif dan lain sebagainya. Sama dengan jenis LDPE, plastik HDPE juga dapat di daur ulang dimana produk hasil daur ulangnya juga akan mengalami penurunan mutu dan kualitas. Plastik PE paling umum yang banyak digunakan dan dicari masyarakat adalah berbagai model, warna dan ukuran kantong kresek. Selain itu, plastik pembungkus makanan, minuman dan buah yang dijual dalam bentuk rol juga merupakan salah satu produk umum dari plastik PE. Semoga sekilas ulasan mengenai plastik PE di atas dapat menambah wawasan Anda tentang dunia plastik.
Pengolahan Limbah Plastik dengan Pengolahan Modern
Sebagai sampah yang sulit hancur dalam waktu pendek, pengolahan limbah plastik bisa menjadi solusi yang paling tepat untuk mengurangi efek pencemaran dari bahan yang satu ini. Plastik sendiri adalah sebuah material yang sudah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia modern. Jika Anda melihat ke sekeliling rumah atau lingkungan Anda, maka Anda akan menemukan banyak sekali produk yang menggunakan plastik sebagai bahan utamanya. Dari mulai sikat gigi hingga kemasan makanan atau minuman kebanyakan menggunakan bahan plastik. Karena banyaknya sampah plastik yang ada di lingkungan, maka pengolahan limbah plastik ini menjadi sebuah langkah yang baik untuk mencegah pencemaran sampah yang parah. Dengan mengolah sampah plastik menjadi barang yang baru diharapkan jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan bisa dikurangi secara signifikan.
Salah satu cara untuk mengurangi sampah plastik di lingkungan adalah dengan memanfaatkan pengolahan limbah plastik sehingga sampah – sampah plastik yang tidak berguna bisa diolah kembali menjadi barang – barang baru yang lebih berguna. Kebanyakan masyarakat awam akan menganggap sampah plastik sudah diurus oleh para pemulung atau petugas kebersihan sehingga mereka cenderung membuang sampah plastik secara sembarangan. Namun kenyataannya, Anda sebagai orang awam juga bisa membantu proses daur ulang plastik agar lebih mudah.
Cara membantu pengolahan limbah plastik yang paling sederhana adalah dengan membuang sampah pada tempatnya. Para pemulung yang biasanya mengumpulkan sampah plastik biasanya akan mencari plastik bekas di area pembuangan sampah. Membuang sampah plastik di tempat sampah khusus anorganik akan memudahkan para pemulung dan pengumpul sampah plastik untuk mendaur ulang plastik – plastik tersebut. Membuang sampah sembarangan hanya akan mencemari tanah karena sebagian besar sampah plastik yang dibuang sembarangan tidak akan terdaur ulang. Akan lebih baik lagi jika Anda menyediakan tempat sampah khusus untuk sampah plastik. Membedakan tempat sampah plastik dengan sampah organik merupakan salah satu langkah yang baik untuk membantu pengolahan limbah plastik.
Pengolahan Limbah Plastik
Secara garis besar ada tiga metode daur ulang dan pengolahan limbah plastik yang sekarang sedang banyak digalakkan untuk mencegah bertambahnya limbah plastik. Yang pertama adalah reuse atau menggunakan kembali, jadi beberapa sampah plastik yang digunakan sebagai wadah atau bungkus bisa Anda manfaatkan ulang sehingga tidak terbuang dengan percuma. Misalnya saja sampah kantong plastik. Kantong plastik merupakan sampah plastik paling banyak yang ditemui di Indonesia. Anda bisa menggunakan kembali sampah plastik tersebut dengan cara menyimpannya. Kantong – kantong plastik tersebut bisa Anda pergunakan kembali sebagai kantong belanjaan atau dipakai sebagai kantong sampah. Cara penggunaan kembali yang juga populer adalah botol plastik. Botol plastik ini kerap dipakai sebagai tempat minuman yang baru setelah isinya habis. Namun bahayanya adalah tidak semua botol plastik aman untuk dipakai sebagai tempat minuman berkali – kali. Botol minuman untuk minuman ringan misalnya, hanya bisa dipakai untuk menyimpan minuman sekali setelah itu Anda harus membuangnya. Namun untuk mengurangi limbah, Anda bisa mempergunakan kembali botol – botol plastik ini sebagai tempat minyak goreng, tempat oli bekas, dimanfaatkan sebagai pot tanaman, diubah menjadi kap lampu, dan masih banyak lagi.
Cara pengolahan limbah plastik selanjutnya adalah dengan metode reduce. Sebenarnya reduce adalah sebuah gerakan untuk mengurangi limbah plastik dengan mengurangi pemakaian benda atau barang – barang yang terbuat dari plastik. Reduce berkaitan erat dengan reduse dimana Anda bisa menggunakan kembali plastik – plastik yang sudah dipakai.
Plastik PE atau Polyethylene merupakan salah satu jenis plastik yang paling umum dan paling banyak digunakan dalam berbagai keperluan manusia hingga jaman modern ini. Jenis plastik ini termasuk dalam kategori material yang murah, tahan lama serta tahan terhadap bahan kimia. Kelebihan lain dari jenis plastik ini adalah mudah untuk diproses, tahan terhadap gesekan sehingga tidak mudah aus, tingkat penyerapan airnya mendekati nol serta merupakan material yang sangat baik untuk isolasi kabel listrik. Pada dasarnya plastik PE diklasifikasikan berdasarkan tingkat kepadatannya; dalam hal ini plastik PE dibagi menjadi 2 yaitu: – LDPE (Low Density Polyethylene) – HDPE (High Density Polyethylene) Perbedaan utama dari kedua jenis plastik PE di atas terletak pada kemampuannya untuk menahan beban, daya tahannya terhadap panas dan bahan kimia serta tingkat kekakuan atau ketebalannya. Intinya, semakin tinggi tingkat kepadatan plastik tersebut maka daya tahan terhadap panas makin tinggi serta plastik menjadi makin kaku, keras dan kuat, serta tidak mudah untuk ditembus. Sepintas Mengenai Sejarah Plastik PE Seperti telah disebutkan di atas, plastik PE dibagi menjadi 2 yaitu LDPE dan HDPE. Mari kita tengok kilasan sejarah ditemukannya kedua jenis plastik PE tersebut. 1. Plastik LDPE (Low Density Polyethylene) Plastik LDPE terbuat dari minyak mentah. Jenis ini ditemukan secara tidak sengaja oleh 2 ilmuwan asal Inggris yang dipekerjakan oleh ICI (Imperial Chemical Industries) yaitu Reginald Gibson and Eric Fawcett pada tahun 1933. Mereka sedang mereaksikan ethylene dengan benzaldehyde dengan tekanan tinggi yang menghasilkan semacam lilin padat berwarna putih yang dapat dilelehkan dan dibuat menjadi benang. Material hasil percobaan tersebut kemudian diberi nama polyethylene. Setelah penemuan tersebut, mulai banyak perusahaan yang mendapatkan lisensi bahan tersebut dan membuat LDPE mereka sendiri. Plastik tipis seperti kantong sampah atau pembungkus kue dibuat dari plastik LDPE. Selain itu, LDPE juga digunakan dalam pembuatan botol-botol minuman, plastik pelapis kabel, wadah makanan maupun berbagai peralatan laboratorium. Plastik LDPE dapat di daur ulang, tetapi produk daur ulang yang dihasilkan akan mengalami penurunan mutu dan kualitas. 2. Plastik HDPE (High Density Polyethylene) Plastik PE yang satu ini baru ditemukan sekitar tahun 1951 oleh 2 orang ilmuwan yang bernama Paul Hogan dan Robert Banks. Mereka mulai melakukan percobaan dan menemukan kristal polypropylene melalui percobaan menggunakan bensin yang memiliki kandungan gas oktan tinggi. Dari percobaan tersebut, kedua ilmuwan tadi menemukan cara untuk memproduksi kristal polyethylene dan plastik HDPE. Pada dasarnya, plastik yang terbuat dari bensin ini merupakan jenis yang lebih kuat dari jenis LDPE. Faktanya, plastik HDPE biasanya digunakan pada produk-produk berukuran besar karena sifatnya yang kuat dan tahan lama. Salah satu produk pertama yang dibuat dari plastik HDPE adalah hulahop. Contoh produk yang menggunakan plastik HDPE antara lain meja dan kursi lipat plastik, wadah penyimpanan makanan, lemari berlaci plastik, industri otomotif dan lain sebagainya. Sama dengan jenis LDPE, plastik HDPE juga dapat di daur ulang dimana produk hasil daur ulangnya juga akan mengalami penurunan mutu dan kualitas. Plastik PE paling umum yang banyak digunakan dan dicari masyarakat adalah berbagai model, warna dan ukuran kantong kresek. Selain itu, plastik pembungkus makanan, minuman dan buah yang dijual dalam bentuk rol juga merupakan salah satu produk umum dari plastik PE. Semoga sekilas ulasan mengenai plastik PE di atas dapat menambah wawasan Anda tentang dunia plastik.
Pengolahan Limbah Plastik dengan Pengolahan Modern
Sebagai sampah yang sulit hancur dalam waktu pendek, pengolahan limbah plastik bisa menjadi solusi yang paling tepat untuk mengurangi efek pencemaran dari bahan yang satu ini. Plastik sendiri adalah sebuah material yang sudah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia modern. Jika Anda melihat ke sekeliling rumah atau lingkungan Anda, maka Anda akan menemukan banyak sekali produk yang menggunakan plastik sebagai bahan utamanya. Dari mulai sikat gigi hingga kemasan makanan atau minuman kebanyakan menggunakan bahan plastik. Karena banyaknya sampah plastik yang ada di lingkungan, maka pengolahan limbah plastik ini menjadi sebuah langkah yang baik untuk mencegah pencemaran sampah yang parah. Dengan mengolah sampah plastik menjadi barang yang baru diharapkan jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan bisa dikurangi secara signifikan.
Salah satu cara untuk mengurangi sampah plastik di lingkungan adalah dengan memanfaatkan pengolahan limbah plastik sehingga sampah – sampah plastik yang tidak berguna bisa diolah kembali menjadi barang – barang baru yang lebih berguna. Kebanyakan masyarakat awam akan menganggap sampah plastik sudah diurus oleh para pemulung atau petugas kebersihan sehingga mereka cenderung membuang sampah plastik secara sembarangan. Namun kenyataannya, Anda sebagai orang awam juga bisa membantu proses daur ulang plastik agar lebih mudah.
Cara membantu pengolahan limbah plastik yang paling sederhana adalah dengan membuang sampah pada tempatnya. Para pemulung yang biasanya mengumpulkan sampah plastik biasanya akan mencari plastik bekas di area pembuangan sampah. Membuang sampah plastik di tempat sampah khusus anorganik akan memudahkan para pemulung dan pengumpul sampah plastik untuk mendaur ulang plastik – plastik tersebut. Membuang sampah sembarangan hanya akan mencemari tanah karena sebagian besar sampah plastik yang dibuang sembarangan tidak akan terdaur ulang. Akan lebih baik lagi jika Anda menyediakan tempat sampah khusus untuk sampah plastik. Membedakan tempat sampah plastik dengan sampah organik merupakan salah satu langkah yang baik untuk membantu pengolahan limbah plastik.
Pengolahan Limbah Plastik
Secara garis besar ada tiga metode daur ulang dan pengolahan limbah plastik yang sekarang sedang banyak digalakkan untuk mencegah bertambahnya limbah plastik. Yang pertama adalah reuse atau menggunakan kembali, jadi beberapa sampah plastik yang digunakan sebagai wadah atau bungkus bisa Anda manfaatkan ulang sehingga tidak terbuang dengan percuma. Misalnya saja sampah kantong plastik. Kantong plastik merupakan sampah plastik paling banyak yang ditemui di Indonesia. Anda bisa menggunakan kembali sampah plastik tersebut dengan cara menyimpannya. Kantong – kantong plastik tersebut bisa Anda pergunakan kembali sebagai kantong belanjaan atau dipakai sebagai kantong sampah. Cara penggunaan kembali yang juga populer adalah botol plastik. Botol plastik ini kerap dipakai sebagai tempat minuman yang baru setelah isinya habis. Namun bahayanya adalah tidak semua botol plastik aman untuk dipakai sebagai tempat minuman berkali – kali. Botol minuman untuk minuman ringan misalnya, hanya bisa dipakai untuk menyimpan minuman sekali setelah itu Anda harus membuangnya. Namun untuk mengurangi limbah, Anda bisa mempergunakan kembali botol – botol plastik ini sebagai tempat minyak goreng, tempat oli bekas, dimanfaatkan sebagai pot tanaman, diubah menjadi kap lampu, dan masih banyak lagi.
Cara pengolahan limbah plastik selanjutnya adalah dengan metode reduce. Sebenarnya reduce adalah sebuah gerakan untuk mengurangi limbah plastik dengan mengurangi pemakaian benda atau barang – barang yang terbuat dari plastik. Reduce berkaitan erat dengan reduse dimana Anda bisa menggunakan kembali plastik – plastik yang sudah dipakai.
sumber : http://ksmsadar.blogspot.co.id/2015/12/sampah-plastik-harus-di-daur-ulang.html
0 komentar:
Posting Komentar